Thursday, 24 October 2019
Tuesday, 10 September 2019
6 Ciri-ciri Ganggang (Alga) dan Pengertiannya Lengkap
Alga merupakan jenis organisme autotrof yang tidak memiliki organ tubuh seperti mkahluk yang lainnya. Alga yang juga disebut sebagai ganggang, tidak memiliki cirri cirri seperti makhluk hidup pada umumnya seperti daun, batang dan akar seperti tanaman, atau tangan dan kaki seperti manusia dan hewan. Tidak jarang kita salah mengartikan bahwa gangang tergolong dalam kelompok hewan atau tumbuhan. Karena kondisi ini, ganggang pernah dimasukan dalam jenis tumbuhan bertalus.
Istilah ganggang yang masih digunakan untuk alga,sebenarnya tidak diperkenankan oleh para peneliti, karena menimbulkan kerancuan akan maknanya nanti. nama ganggang lebih mengarah pada tumbuhan hydra atau yang hidup didalam air. Hanya saja, karena kebanyakan orang menyebut alga dengan nama ganggang maka istilah ganggang masih banyak digunakan oleh orang banyak.
Berikut adalah penjelasan dari ciri ciri alga :
1. Ukuran dan bentuk tubuh alga
Alga terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sel yang menyusun tubuhnya, tubuh alga ada yang ber sel satu atau uniseluler dan ada yang ber sel banyak atau disebut juga dengan multyseluler. Ukuran nya juga beragam ada yang besear dan ada yang kecil, tergantung jenis dari alga tersebut. Jika dibedakan dari ukurannya Ada jenis alga yang harus dilihat secara mikroskopis seperti cylotella, cetaium, goniochloris, glocobotrys, scenedesmus, volvox, cholera, synura, navicula, euglena, dan mischococus dan ada alga yang dapat di lihat secara langsung seperti spirogyra, macrocytis, sargassum, turbinari, laminaria, coralina, fulcus dan palmaria.Cara hidup dari alga juga berbeda beda tergantung dari spesiesnya, terdapat beberapa jenis alga yang hidup secara berkelompok atau berkoloni dan ada juga yang hidup dengan cara soliter atau mandiri. alga yang hidup dengan cara soliter atau mandiri, seperti alga jenis oarhixa, chlorella, eugina, botrydiopsis dan goniochloris sculpta. Dan alga yang hidup secara koloni seperti , volvox gonium, dan hydrodicton.
2. Struktur tubuh alga
Alga memiliki membrane inti dan memiliki dinding sel serta berkemampuan untuk melakukan proses fotosintesis karena mempunyai klorofil, sehingga secara struktur tubuh alga manyerupai tumbuhan. Jiika anda menjumpai organisme yang menyerupai lumut, bisa saja organism tersebut bukan lumut tapi jenis alga yang berukuran makroskopis yang dapat dilihat oleh mata telanjang. Alga memiliki komponen pembentuk tubuh antara lain polisakarida, algin, pectin, karagenan, agar, kalsium karbonat, silica dan hemiselulosa. Ketika kita melihat organisme yang mirip dengan lumut belum tentu organism tersebut adalah lumut melainkan alga dengan jenis makroskopik yang dapat kita lihat secara langsung. Terdapat satu hal yang membuat kita bisa membedakan antara alga dan lumut yaitu, alga memiliki zat lendir yang berasal dari zat pembentuk tubuh sehingga alga akan menjadi lengket dan licin bahkan bisa tampak seperti karet.Tidak semua alga memiliki dinding sel, alga euglena tidak memiliki dinding sel namun terdapat pelikel lentur yang mampu menopang membrane sel yang ada didalam tubuhnya. Alga jenis euglena ini juga memiliki bentuk kloroplas yang sangat beragam. Ada yang berbentuk lonjong, bulat, bintang, menyerupai mengkuk, spiral, cakram, jala pita dan lain sebagainya.
3. Habitat alga
Alga membutuhkan sinar matahari untuk dapat melakukan kegiatan fotosintesis untuk menghasilkan sumber makanannya, sehingga lingkungan tempat alga hidup haruslah memiliki sinar matahari yang cukup. Alga dapat hidup di perairan air tawar dan air asin yang lembab dan basah dengan kondisi intensitas cahaya matahari yang cukup baik. Keberadaan alga didalam perairan sangatlah di butuhkan, karena alga merupakan produsen dari banyak jenis plankton seperti fitoplankton. Fitoplankton merupakan sumber utama makanan dari beberapa organism yang hidup didalam perairan tersebut.Didalam habitatnya, alga dapat hidup dengan cara menempel pada organism lain dan bisa juga hidup mandiri dengan melayang laying didalam air tanpa arah. Alga yang menempel pada organism lain disebut juga dengan istilah bentik, sedangkan alga yang melayang laying disebut sebagai neuston. Alga bentik dikelompokan menjadi beberapa kelompok berdasarkan tempat alga tersebut menempel. Kelompok alga epilitik yang melekat pada batu, Kelompok alga epipelik yang melekat pada pasir atau lumpur, Kelompok alga epizoik yang melekat pada hewan dan Kelompok alga epifitik yang melekat pada tanaman.
- Alga suberial, yang habitatnya berada di permukaan air
- Alga intertidal, yang akan tergantung pada arus air dimana secara periodik pasti akan muncul di permukaan air
- Alga sublitoral, yang habitatnya berada di bawah permukaan air
- Alga edafik, yang habitatnya di dalam lumpur atau di pasir daratan
4. Mobilitas alga
Seperti penjeladan sebelumnya, alga merupakan organism autotrof yang tidak memiliki tubuh yang mampu berpindah tempat dengan sendirinya. Disamping itu alga hidup didalam air, sehingga Alga melakukan mobilitas nya dengan menggunakan bantuan arus air. Bergantung dengan Kemana arus air tersebut membawa alga yang hidup melayang layang didalam dan permukaan air untuk terus tumbuh. Alga yang melayang didalam air dan dipermukaan air biasanya memiliki ukuran yang kecil , sedangkan alga dengan ukuran yang besar akan menempel pada batu, pohon dan benda benda yang lainnya.5. Makanan alga
Alga memiliki pigmen fotosintesis, Seperti penjelasan diatas alga melakukan kegiatan fotosintesis yang dibantu oleh cahaya matahari untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun ada juga jenis alga yang memakan organism lain untuk melangsungkan kehidupannya. Tidak hanya itu, terdapat juga jenis alga yang mampu melakukan kegiatan fotosintesis dan memakan organism lainnya.6. Reproduksi alga
Alga bereproduksi atau berkembang biak dengan dua cara, yaitu dengan cara kawin dan akan menghasilkan spora, dansecara tidak kawin dengan cara membelah diri.16 Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Lumut adalah divisi TUMBUHAN yang tidak memiliki akar dan daun sejati namun tetap bisa menyerap hara dan melakukan fotosintesis. Lumut juga disebut bryophyta.
Kelompok tumbuhan ini merupakan yang terbesar diantara kelompok
tumbuhan lain dengan jumlah mencapai 25.000 spesies yang dapat ditemukan
di seluruh dunia. Lumut diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu
Hepaticopsida (lumut hati), Anthocertopsida (lumut tanduk), dan
Bryopsida (lumut daun). Lumut merupakan tanaman yang paling sederhana.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri tumbuhan lumut atau bryophyta.
Langsung saja kita simak yang pertama:
- Tidak berpembuluh karena tidak memiliki daun, batang, maupun akar sejati.
- Habitat berada di tempat lembap dan terlindung dari cahaya matahari seperti dasar hutan, permukaan batang pohon, tembok, dan sumur. Habitatnya dapat berada di setiap tempat kecuali laut. Ada juga yang berhabitat di tempat basah bahkan dapat hidup di air seperti spaghnum.
- Berukuran kecil. Kebanyakan tidak sampai 1-2 cm. Namun ada juga yang sampai 20 cm.
- Berwarna hijau karena mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis (autotrof).
- Multiseluler.
- Tidak memiliki pembuluh seperti xylem dan floem. Air masuk ke dalam tubuh lumut secara imbibisi, sedangkan hasil fotosintesis didistribusikan secara defusi, daya kapilaritas, dan dengan aliran SITOPLASMA
- DINDING SEL terdiri dari selulosa.
- Merupakan peralihan antara Thallophyta (tumbuhan bertalus) dan Cormophyta (tumbuhan berkormus).
- Daun tersusun atas selapis SEL (kecuali pada ibu tulang daun, dengan tebal 15 sel) berukuran kecil, sempit, panjang, dan mengandung KLOROPLAS yang tersusun seperti jala. Kloroplas tidak terdapat pada ibu tulang daun.
- Permukaan luar tubuh dilapisi dengan lapisan berlilin (kutikula dan gametangia)yang berfungsi untuk menahan masuknya air dan mengurangi penguapan.
- Akar berupa rizoid (akar semu) yang terdiri atas beberapa lapis sel parenkim dan berbentuk seperti rambut/benang-benang. Akar tersebut juga berfungsi untuk melekatkan lumut.
- Zigot berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam gametangium betina.
- Sperma diproduksi oleh anteridium dan ovum diproduksi oleh arkegonium.
- Hanya mengalami pertumbuhan primer. Pertumbuhan lumut hanya memanjang dan tidak dapat membesar (melebar).
- Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara fase vegetatif (fase sporofit) dan fase generatif (fase gametofit). Tumbuhan lumut yang sering terlihat merupakan fase gametofit.
- Hidup secara berkoloni.
Sumber:
Judul
|
Alamat
|
Tumbuhan lumut | http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut |
Ciri-ciri Tumbuhan Lumut (bryophyta) | http://www.sridianti.com/ciri-ciri-tumbuhan-lumut-bryophyta.html |
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta) | http://budisma.net/2014/12/ciri-ciri-umum-tumbuhan-lumut-bryophyta.html |
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta) | http://www.artikelsiana.com/2015/02/ciri-ciri-tumbuhan-lumut-bryophyta-ciri-ciri.html |
Ciri-Ciri Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) | http://www.artikelsiana.com/2015/02/ciri-ciri-klasifikasi-tumbuhan-lumut-bryophyta.html |
TUMBUHAN LUMUT | https://www2.facebook.com/permalink.php?id=318749651554111&story_fbid=486537528073015 |
Perbedaan Ciri-ciri Tumbuhan Lumut, Paku, dan Berbiji | https://reseup.wordpress.com/cabang-ilmu-biologi/perbedaan-ciri-ciri-tumbuhan-lumut-paku-dan-berbiji/ |
3 Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) | http://www.kopi-ireng.com/2015/02/3-klasifikasi-tumbuhan-lumut-bryophyta.html |
Lumut (pengertian,ciri-ciri,klasifikasi,siklus dan manfaat lumut) | http://saswinhtml.blogspot.com/2012/04/2.html |
Ciri Ciri Dan Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) | http://www.biologipedia.com/ciri-ciri-dan-klasifikasi-tumbuhan-lumut-bryophyta.html |
TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) | http://bocahhijau.blogspot.com/p/blog-page.html |
Sunday, 18 August 2019
TIPS Terhindar Dari Hipotermia Ketika Mendaki Gunung
Hipotermia merupakan musuh para pendaki, keadaan dimana mekanisme tubuh kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin, akibatnya adalah suhu tubuh akan turun dengan cepat dan bisa berakibat fatal bagi yang menderitanya. Oleh karena itu, suhu yang dingin di gunung harus dipandang sebagai suatu tantangan sekaligus potensi bahaya yang selalu mengintai apabila kita sedang dalam aktivitas mendaki gunung.
Persiapan yang matang dibutuhkan oleh para pendaki, apabila berniat untuk mendaki gunung yang ketinggiannya lebih dari 1200 MDPL. Kondidi fisik yang prima, perbekalan, kerjasama tim, pengetahuan tentang medan, teknik bertahan hidup, dan pengetahuan mengenai kegiatan mendaki wajib dimiliki bukan hanya oleh pemimpin dalam suatu tim pendakian namun setiap orang yang ada dalam tim tersebut.
Sebagaimana kita tahu, gunung adalah dataran tinggi, dan dataran tinggi sudah pasti memiliki suhu yang rendah atau dingin. Oleh karena itu, sebelum memulai kegiatan ini, kita harus memastikan bahwa kita sudah menyiapkan pakaian yang sesuai dan cocok untuk udara dingin di atas gunung. Dari sekian banyak teknik mendaki gunung, ada satu teknik yang berhubungan dengan ini. Namanya adalah “Teknik Layering”, teknik ini memberikan informasi bagaimana seharusnya kita berpakaian ketika ada di gunung, memilih jenis pakaian yang cocok agar kita terhindar dari hipotermia karena cuaca atau suhu yang dingin.
Teknik Layering merupakan teknik tentang lapisan-lapisan pakaian yang harus dipakai ketika mendaki gunung, dan dalam teknik ini ada tiga lapisan pakaian yang wajib kita ketahui, diantaranya adalah:
1. Base Layer
Base layer adalah pakaian yang secara langsung menempel pada tubuh kita. Ketika kita melakukan olahraga yang berat, maka tubuh kita akan mengeluarkan keringat, kan? Keringat yang keluar dari tubuh kita pada saat mendaki di gunung ternyata bisa berbahaya apabila membasahi baju kita terlalu lama, berbahaya karena berpotensi menyebabkan hipotermia. Pada umumnya orang menggunakan bahan katun, dengan alasan menyerap keringat. Bahan katun memang menyerap keringat, namun bahan katun tidak mampu menguapkan cairan keringat yang diserapnya, sehingga keringat yang tidak menguap tadi akan terus menyerap di pakaian dan menyebabkan pakaian yang kita kenakan menjadi basah atau lepek.
Oleh karena itu, bahan pakaian yang baik digunakan sebagai base layer adalah pakaian yang terbuat dari bahan wol atau polyester. Kedua bahan ini, tidak hanya memiliki kemampuan untuk menyerap keringat, namun juga memiliki kemampuan untuk menguapkan cairan keringat ke lapisan pakaian yang ada di atasnya.
2. Insulating Layer
Lapisan yang kedua yaitu Insulating Layer, lapisan ini bertugas untuk menjebak panas yang ada di dalam tubuh agar tidak keluar, sehingga tubuh kita akan tetap terasa hangat walaupun suhu di sekitar kita cukup dingin. Bahan yang baik digunakan sebagai insulating layer adalah pakaian yang berbahan bulu angsa (down), atau pakaian yang berbahan polar. Kedua bahan ini sudah terbukti dapat menyimpan panas tubuh dengan baik.
3. Shell Layer
Lapisan yang dikenal dengan istilah “Shell Layer”, lapisan ini sangat penting untuk selalu dibawa ketika kita hendak mendaki gunung. Lapisan ini bertugas untuk mencegah angin dan air masuk dan membasahi lapisan kedua dan lapisan pertama yang kita kenakan. Mengingat cuaca yang kadang tidak menentu di pegunungan, shell layer wajib untuk dibawa oleh para pendaki.
Dalam mendaki gunung, tentu saja diperlukan persiapan yang matang, diantaranya pada pakaian yang kita kenakan. Pakaian yang tepat akan menghindarkan kita dari resiko terkena hipotermia ketika mendaki di gunung. Jadi mulai hindari pendakian yang beresiko, karena puncak bukanlah tujuan utama, melainkan pulang dengan selamat adalah tujuan yang sebenar-benarnya.
Source
Saturday, 8 December 2018
Bedanya Kebahagiaan dan Kesenangan?
Pada intinya kita semua adalah bagian dari masyarakat pencari kesenangan. Kebanyakan dari kita menghabiskan energi untuk mencari kesenangan, dan disaat bersamaan kita semua cenderung menghindari penderitaan.
Tapi apakah kesenangan selalu sama dengan kebahagiaan? Nggak juga. Sebab ternyata ada perbedaan besar antara kebahagiaan dan kesenangan.
Apa Bedanya Kebahagiaan dan Kesenangan?
Kesenangan berarti momen perasaan sementara yang disebabkan oleh faktor dari luar. Misalnya ketika kamu memakan menu yang sangat lezat, gaji kita naik, dan lain sebagainya. Tapi karena sifatnya sementara, kesenangan tidak akan berlangsung selamanya. Kalau faktor pemicu kesenangannya hilang, maka hilang juga kesenangan yang dialami.
Tapi sebagian besar orang tampaknya kecanduan dengan kesenangan yang sifatnya sesaat. Bukankah kita senang mengkonsumsi segala macam hal yang sifatnya memberi kesenangan sementara? Kita mungkin senang main game selama empat jam setiap hari, dan kegiatan macam itu kita lakukan setiap hari. Nah, main game selama empat jam sehari itu yang sering kita sebut sebagai kesenangan sementara.
Apakah kesenangan sementara identik dengan kebahagiaan? Ternyata tidak. Ada sebuah masalah yang muncul ketika kita berusaha menyamakan kesenangan dan kebahagiaan. Sebab semua orang cenderung terjebak pada persepsi bahwa kebahagiaan mesti ada pemicunya. Tapi ketika pemicu itu hilang, ikut hilang pula kebahagiaan.
Nah, sampai di sini kita berhadapan dengan rumusan kedua: kebahagiaan tidak identik dengan kesenangan sesaat. Maksudnya begini: kalau kamu senang memakan chips, misalnya, maka ketika chips itu tidak ada, kamu akan merasa baik-baik saja.
Seseorang bisa merasa bahagia ketika menikmati chips, namun tidak tergantung pada chips untuk meraih kebahagiaan. Hidup dan kebahagiaan seseorang tidak tergantung pada seberapa banyak chips yang dimakan dalam sehari. Terdengar rumit? Mari kita coba simak satu kasus Thomas, pencari kebahagiaan.
Thomas berhadapan dengan seorang psikolog. Dia adalah seorang pria, lebih tepatnya pebisnis, dengan kemakmuran dan keamanan finansial. Hidupnya juga terasa lengkap, berkat kehadiran istri yang cantik dan anak-anak yang sehat. Thomas memiliki rumah yang bagus dan banyak waktu luang untuk menikmati hidup. Masalahnya adalah: Thomas tidak bahagia.
Dari luar Thomas tampak bahagia, dan dia memang memiliki segala pra-syarat kebahagiaan. Terkadang dia menikmati satu momen kesenangan sementara, seperti ketika menonton pertandingan sepakbola atau bersosialisasi dengan kawan-kawan dekatnya. Tetapi di luar kesenangan macam itu, dia kerap merasa depresi dan sering mengalami kecemasan.
Saking parahnya kecemasan yang dialami Thomas, dia sering mengalami sakit perut. Thomas sudah berkonsultasi dengan dokter, dan sumber penyakitnya itu berasal dari rasa stres. Thomas kemudian pergi ke seorang psikolog untuk mencari solusi.
Dalam sebuah sesi konsultasi dengan psikolog, diketahui belakangan bahwa keinginan terdalam Thomas adalah mengontrol orang dan segala macam kejadian yang ada di sekitarnya. Di lubuk hatinya, Thomas ingin segala sesuatu berjalan seperti maunya, dan percaya bahwa caranya itu akan berhasil.
Dalam kehidupan nyata, Thomas selalu mengkritik istri, teman, anak-anaknya, bahkan pekerjanya. Dia percaya bahwa dirinya benar dan mereka salah, dan Thomas juga percaya bahwa tugasnya adalah untuk membetulkan mereka dengan penilaian dan kritik. Masalahnya bukan hanya kritik yang dilontarkan Thomas, tapi juga pemaksaan kepada orang lain supaya melakukan sesuatu seperti apa maunya. Tadinya cara seperti itu berhasil, dan memberikan kesenangan sementara kepada Thomas. Tapi ketika sakit perutnya semakin parah, dia akhirnya berkonsultasi kepada psikolog.
Sang psikolog dan Thomas mulai bekerja bersama mencari akar kebahagiaan yang bisa menyelesaikan masalah Thomas. Akarnya sederhana: Thomas akhirnya memilih untuk menjadi orang yang ramah, peduli, penuh kasih sayang, sekaligus lemah lembut dengan dirinya sendiri dan orang lain. Sederhananya, Thomas belajar bahwa kebahagiaan alami akan datang ketika dia mampu menunjukkan keramahan dan cinta, tidak hanya kepada dirinya sendiri, melainkan kepada orang lain juga. Sejak itu, sakit perutnya pergi dan lenyap begitu saja.
Dari Thomas mungkin kita semua bisa belajar satu hal: kebahagiaan utuh takkan bisa didapat dari kesenangan sesaat. Mungkin rumusnya begini: kalau kita merasa senang akan sesuatu, bukan berarti kita lantas merasa bahagia dengan apa yang kita senangi.
sumur : disni
Tuesday, 4 December 2018
Alasan kenapa orang suka pake baju Hitam (Tertentu)
Coba tengok isi lemari Anda dan perhatikan, deh, warna baju apa yang paling dominan? Kalau hitam adalah jawabannya, Anda enggak sendirian.
Warna hitam memang punya banyak penggemar, dan nggak hanya laki-laki yang senang memakai baju warna hitam, tetapi juga perempuan.
Namun kira-kira apa saja, ya, alasan orang-orang senang sekali mengoleksi baju serba hitam?
Tapi kalau ane sendiri lebih suka warna putih, Alasannya hampir sama dengan dibawah ini
Yuk simak hasil survei terhadap 1000 orang di Inggris yang digelar perusahaan garmen Buyshirtonline berikut ini!
1. Meningkatkan rasa percaya diri
Secara keseluruhan, survei tersebut menyebutkan sebanyak 56% respondennya menyukai warna hitam sebagai warna kepercayaan diri. Dibagi berdasarkan gender, 48% perempuan menyukai pakaian hitam sedangankan pada laki-laki, sebanyak 64% menganggap warna ini bisa menaikkan percaya diri untuk berbagai kesempatan, misalnya saat kencan atau bahkan wawancara kerja.
2. Lebih menarik di mata lawan jenis
Kalau di mata laki-laki warna merah menempati urutan pertama (56%) sebagai warna baju perempuan yang paling menarik saat kencan, warna hitam menempati posisi teratas dari perspektif wanita (66%).
Hitam 'cuma' menempati urutan kedua (38%) saja di mata laki-laki sebagai warna baju paling seksi untuk dipakai perempuan saat kencan, tetapi tetap saja warna ini bisa jadi pertimbangan.
3. Memberi kesan lebih cerdas
Warna merah memang terkesan seksi dan atraktif, tetapi di saat yang sama mayoritas responden juga menyebut warna tersebut lekat dengan arogansi. Sementara itu, hitam mendominasi persepsi bahwa pemakai warna ini mengesankan inteligensia lebih tinggi (45%) disusul warna biru (35%) dan hijau (17%).
4. Warna andalan
Setiap orang punya power color alias warna andalannya masing-masing. Kalau memakai baju serba hitam rasanya bagai memakai kostum superhero versi Anda sendiri, itu hal yang wajar.
Alasan ini jugalah yang dikemukakan salah satu penulis di New York Times, Katharine Jose. Katanya, memakai baju warna hitam membuatnya mampu memegang kendali. "Warna itu membantu saya mengendalikan beberapa hal di dunia yang, kau tahu, semuanya serba tak terduga ini," ungkapnya seperti dikutip dari Mic.
5. Penampilan yang berkelas
Ingat tidak, kutipan legendaris dari Coco Chanel yang mengatakan bahwa kesederhanaan adalah kunci dari penampilan yang elegan? Well, nggak heran, kan, kalau warna hitam kerap menjadi warna yang paling sering dipakai untuk gaun malam atau busana formal. Memakai baju serba hitam juga memudahkan Anda tampil berkelas tanpa pusing memadu-padankan warna busana yang akan Anda pakai. Sederhana, misterius, tetapi juga solid dan berkelas, warna hitam memang warna sepanjang masa yang nggak ada matinya
sumur
Monday, 3 December 2018
Sudah Berumur Suka Nonton Anime?
Pernah gak membaca atau mendengar kalimat-kalimat seperti di atas? Kalau pernah, sama berarti. Budaya otaku memang tidak lepas dari anggapan miring para normies. Orang-orang yang suka dengan hobi jejepangan, serta gemar menonton anime maupun kartun, bisa jadi mendapatkan sindiran seperti di atas jika tidak menyembunyikan hobinya. Sebenarnya, tidak hanya di kalangan perotakuan saja yang mendapat sindiran sejenis. Apapun yang menurut para "orang normal" itu tidak lazim, maka paling tidak di pikiran mereka terbersit rasa nyinyir terhadap hal tersebut. Ini wajar, namun bukan berarti tidak perlu diluruskan.
Jadi gini, dalam dunia sastra,,,
"Lho kok nyambungnya ke sastra? Emangnya anime itu termasuk sastra ya?"
Lha ya iyalah. Wong film aja termasuk karya sastra, berarti anime ya sejenis dengan itu. Anime juga dibuat berdasarkan script dari director-nya. Ada kerangka terstruktur, dan draft dialognya. Nah dalam kesusastraan itu ada yang namanya genre. Genre anime itu kurang lebih sama luasnya dengan movie, hanya merambah ke ranah yang berbeda. Coba kita tengok sebentar gambar di bawah.
sumber: MAL
Bisa dilihat bahwa banyak sekali genre yang sangat spesifik. Ada anime bergenre horror, magic, drama, dll (gak usah hiraukan yang di-blur yah

Sedangkan anime yang bergenre harem, ecchi, seinen, dll itu kalau tidak disertai label kids, maka sebenarnya ditujukan kepada audiens remaja dan dewasa. Masa iya sih mau nunjukin anime berdarah-darah kaya Corpse Party, Berserk, atau Attack on Titan kepada anak-anak? Atau anime dengan muatan filosofis dan berat seperti Monster, Fullmetal Alchemist, dan Death Note?
Selama ane melewati bertahun-tahun hidup ane bersama anime, ane berani berpendapat bahwa jika suatu anime bertema mature, maka studio pembuatnya itu tidak akan memandang penonton sebagai anak-anak, serta karakter yang ada di animenya meskipun berwujud anak-anak, maka tidak seperti anak-anak di dunia nyata. Mereka bisa saja melontarkan pernyataan yang bagi ane pun terlampau dewasa untuk seumurannya. Coba saja amati di cerita-cerita shonen (ditujukan untuk audiens remaja), dimana ada karakter berumur 18-19 tahunan desain karakternya seperti umur 11-12 tahun.Ya itu sih hanya contoh dari desain style-nya saja.
Nah untuk anime for kids, banyak lha ya contohnya kayak Doraemon, Kemono Friends, Pingu in The City, atau bahkan Tayo yang sering diputar di RTV. Atau mungkin Upin Ipin


Di sini yang sering ane jumpai kadang ada stereotype orang yang mendapati temannya yang sudah bisa dibilang dewasa masih nonton anime, terus digosipin di belakang, itu sifat yang gak gentle dan berpikiran sempit. Karena manusia itu dinilai dari tindak-tanduknya kepada orang lain, bagaimana dia berinteraksi dan mengekspresikan diri di masyarakat. Selama otaku tersebut masih di batas wajar, ya perlakukanlah secara normal, dan bedakan dengan Weeaboo. Nah makhluk apa itu Weeaboo/wibu?
Wibu merupakan spesies asing yang baru-baru ini ditemukan. Mereka bersifat toxic, dan butuh diruqyah supaya dapat di-reborn sebagai manusia asli. Mereka punya budaya, namun tidak menghargainya. Mereka punya negara, namun mengidolakan negara lainnya. Mereka adalah makhluk yang belum sadar akan jati dirinya. Nah makhluk-makhluk seperti inilah yang butuh konseling ke guru BK, dan patut dikasihani.
Anyway, sekian dari ane selaku newbie yang mencoba menjadi otaku bijaksana.
sumuer
Alasan Kenapa Pacaran Tidak Perlu di Publikasikan
Kalau mau dirunut ke belakang, pacaran saat remaja sampai awal dewasa merupakan puncaknya mengumbar kebersamaan. Apalagi dengan adanya media sosial. Duh, rasanya setiap hal yang berhubungan sama pacar selalu ingin diumbar.
Mulai dari foto berdua, barang kesayangan dia, bahkan sampai hal seprivat percakapan pun juga tak lupa diunggah. Lucu sih kesannya, tapi hal tersebut nggak bisa berlaku selamanya. Dikit-dikit diumbar mungkin merupakan hal yang wajar bagi mereka yang masih remaja, tapi berbeda halnya ketika kamu udah berumur lebih dari 25.
Bukannya dianggap wajar, kamu justru malah bisa diomongin di belakang. Parahnya lagi bisa jadi hubunganmu akan berdampak nanti ke depannya. Apalagi setelah kamu tuntaskan alasan-alasan ini. Bisa jadi kamu akan lebih bersabar dan nunggu nanti pas udah sah untuk bagi-bagi kebersamaan dengan pasangan halal.
1. Umur segitu identik dengan kedewasaan. Kalau banyak mengumbar hubungan, apa nggak malu sama umur kalian?
Umur memang tidak selalu selaras dengan tingkat kedewasaan. Namun umumnya, semakin bertambah umur, semakin bertambah pula kedewasaannya. Nah umur yang biasanya dianggap sudah dewasa ini adalah ketika kamu udah berumur lebih dari 25. Di umur yang lebih dari seperempat abad itu kamu dianggap udah mampu untuk sepenuhnya bertanggungjawab atas semua pilihan yang diambil dalam hidup.
Namun apa jadinya kalau umur yang identik kedewasaan itu justru diisi dengan sering mengumbar kemesraan? Bukankah malah justru mencederai kedewasaan yang sejak dulu kamu pupuk sendiri?
2. Kalau dikit-dikit diumbar, bisa jadi hubungan kalian malah jadi rentan. Makin terjal pula jalan menuju pelaminan
Meskipun tujuan mengumbar kebersamaan di media sosial hanya untuk berbagi kebahagiaan, tapi kamu justru harus lebih ekstra hati-hati. Sebab di situlah celah hubunganmu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang nggak bertanggungjawab nanti. Bisa jadi ada pihak yang nggak suka denganmu, lalu dengan sengaja membuat hubungan kalian berantakan. Mimpi kalian untuk naik pelaminan pun akhirnya bisa terancam gagal!
3. Dengan nggak mengumbar hubungan, kalian jelas terhindar dari nyinyiran dan pertanyaan kapan nikah yang menyebalkan
Pacaran di umurmu yang udah lebih dari 25 memang penuh tantangan. Salah satunya adalah pertanyaan kapan nikah yang menyebalkan. Jarang mengumbar kebersamaan di media sosial saja berpotensi diburu-burui dengan pertanyaan tersebut, apalagi kalau diumbar? Kalian justru berpotensi makin banyak mendapatkan nyinyiran orang-orang. Plus makin gencar mendapat pertanyaan kapan menikah yang semakin merisaukan hati.
Rajin amat upload foto berdua. Kapan nih kalian upload pas di KUA?
4. Pun di umur segitu akan banyak hal yang lebih penting untuk dilakukan, daripada hanya mengumbar kebersamaan
Umur 25 (apalagi di atasnya) merupakan momen emas dalam hidup. Sebab di umur segitu, kamu pasti lagi sibuk-sibuknya. Mulai dari sibuk akan pekerjaan, sibuk dengan keluarga yang semakin jarang ketemuan, sampai sibuk cari waktu untuk bertemu dengan teman-teman terdekatmu. Nah kalau di umur segitu kamu masih sibuk umbar kebersamaan di media sosial, bukankah hal tersebut justru buatmu seperti nggak ada kerjaan? Orang-orang pun akan semakin memandangmu..
“Halah, ngapain sih masih pamer kemesraan? Udah umur segini juga~”
5. Kalau pun mau diumbar, tunggu saja pas kalian udah sah. Toh sama pasangan halalmu ini, nggak akan ada yang protes~
Kalau boleh disimpulkan sih, terus mengumbar kebersamaan sama pacar di umur segini itu nggak akan memberimu manfaat sama sekali. Selain bisa menyebabkan hubungan jadi rentan, kamu juga dianggap seperti kurang kerjaan. Kalau pun mau mengumbar sih baiknya kamu lebih bersabar lagi. Tunggu saja saatnya dia benar-benar jadi milikmu.
Selain nggak akan ada yang protes, kamu justru akan lebih banyak mendapat doa restu dari banyak orang. Doa dari mereka juga sebagian kecil dari doa restu semesta kan?
6. Seandainya belum berjodoh kalian nggak perlu repot hapus akun atau bersih-besih media sosial. Ini sih jelas no drama!
Jejak digital itu eternal. Mau kamu hapus, tetap saja sisa-sisanya nggak akan bisa hilang. Dengan nggak mengumbar kebersamaan di media sosial ini pun kelak akan membantumu jika nanti seandainya kalian memang tak ditakdirkan bersama. Kamu nggak perlu repot bersih-bersih akun media sosial. Pun kalian juga bisa terhindar dari drama setelah bubaran. Nggak ada lagi deh cerita ‘masih nyimpan foto mantan‘ dan gagal move on dari kalian~
sumur
Subscribe to:
Posts (Atom)