Monday, 25 September 2017

INGIN JADI PENJUAL GORENGAN?? SIMAK ARTIKEL INI




Gorengan merupakan makanan yang mudah ditemui di Indonesia, makanan yang tak asing dan ada di mana-mana. Menggoreng terdengar mudah. Proses penggorengan makanan biasanya ada dua macam, yaitu dengan cara ditumis dan menggoreng sambil direndam dalam minyak yang banyak (deep fry). Selama proses penggorengan, minyak akan terserap ke dalam makanan dan terjadi pelarutan sebagian dari komponen makanan ke minyak goreng. Cara masak seperti ini sebenarnya buruk untuk kesehatan. Namun, Anda bisa menyiasatinya dengan memilih minyak goreng sehat.

Ada beragam jenis minyak yang dapat dipakai untuk memasak. Kriteria minyak goreng yang baik adalah kandungan lemak jenuhnya berjumlah lebih sedikit dibandingkan dengan lemak tak jenuh yang ada dalam komposisi minyak tersebut. Menggoreng harus dengan minyak yang panas. Panaskan minyak dengan suhu tinggi namun begitu makanan dimasukkan ke dalam wajan, kecilkan api. Makanan akan cepat matang dengan suhu saat memasak sekitar 350 derajat F. Di pasar terdapat alat ukur panas untuk menggoreng.

Pada saat dipanaskan, minyak bisa memproduksi zat yang beracun dan kandungan nutrisinya bisa hilang atau berubah. Jika dipakai untuk menggoreng, komposisi kimiawi minyak goreng secara umum akan stabil dibandingkan minyak biji-bijian. Sedangkan minyak zaitun ternyata adalah yang paling tahan terhadap oksidasi. Asam lemak trans serta persentase total zat nutrisinya adalah yang paling sedikit berubah pada suhu 160 derajat C saat dalam proses penggorengan.

Jangan isi lebih dari setengah bagian wajan dengan minyak. Meski demikian saat menggoreng, makanan harus terendam ke dalam minyak. Supaya tidak terlalu berminyak, gunakan kertas tissue untuk menyerap minyak yang terkandung dalam makanan. Cukup gunakan minyak untuk menggoreng sebanyak 2-3 kali. Simpan minyak goreng pada tempat sejuk dan tidak terkena cahaya agar kandungan pada minyak tidak mengalami perubahan.


sumber

No comments:

Post a Comment