Fenomena ini yang patut kita pelajari, mengapa orang Cina lebih senang tinggal di Ruko/Rukan?
Dari sini lagi-lagi kita harus mengacungi jempol dengan budaya dagang/bisnis orang Cina terutama dengan kecerdasan finansial mereka. Kita tahu selama ini orang Cina, selalu hidup hemat, disiplin dengan keuangan, dan rajin menabung. Ketika mereka membeli sesuatu yang mengakibatkan uang yang keluar dari kocek, pasti sudah dipertimbangkan masak-masak dampaknya di kemudian hari terhadap keuangan mereka secara keseluruhan.
Termasuk juga dalam hal memilih tempat tinggal atau rumah. Perhatikan saja seberapa banyak Anda melihat sebuah keluarga Cina yang tinggal di rumah kontrakan? Sepertinya sudah menjadi budaya mereka bahwa bila mereka masih dalam merintis bisnis, apa pun akan mereka lakukan agar bisa membeli sebuah Ruko, agar apa? Agar mereka bisa berdagang/bisnis, bisa menjadi tempat tinggal, sekaligus menjadi salah satu investasi properti mereka! Di sinilah kecerdasan mereka!
Selanjutnya bila uang mereka sudah cukup baru lah mereka membeli rumah pribadi. Akibatnya apa? Sungguh mengagumkan, setelah bertahun-tahun berdagang/bisnis dan hidup di Ruko/Rukan, mereka berhasil membuat rumah, lihatlah berarti kekayaan properti mereka bertambah dong selain Ruko/Rukan tersebut lalu rumah yang telah mereka miliki. Pernahkan kita membayangkan itu?
Bandingkan Dengan Kita
Harus kita akui, bahwa untuk soal yang seperti di atas memang jauh dari budaya masyarakat kita. Masyarakat kita kebanyakan menganut paham kemapanan dan kenyamanan. Coba perhatikan, setiap kali kita memiliki uang dalam jumlah besar pasti pertama kali yang terfikir dalam otak kita adalah untuk membeli kendaraan, dan membangun rumah pribadi untuk tempat tinggal. Agar bisa hidup dengan nyaman dengan keluarga. Memang ketika kita membeli rumah, otomatis kita sudah menabung kekayaan berupa properti. Tapi, dari segi kecerdasan finansial ada satu tingkatan kecerdasan lebih tinggi lagi yaitu apa yang dilakukan oleh orang Cina seperti pembahasan kami di atas. Bagaimana, merasa tertantang?
No comments:
Post a Comment