HANDOUT TEORI
PEMBELAJARAN
(Khusus untuk Mahasiswa Peserta
Matakuliah PIP di FKIP Unej)
H. M. Sulthon Masyhud
A. ASAL-MUASAL TERI BELAJAR
1. Secara umum teori-teori belajar dapat dikelompokkan
berdasaar 3 aliran psikologi, yaitu meliputi:
a. Teori Psikologi Behavioristik
b. Teori Psikologi Kognitif, dan
c. Teori Psikologi Humanistik.
2. Ketiga aliran psikologi tersebut
bersumber pada pandangan filsafat tentang manusia yang dikemukakan oleh John
Locke dan Liibznitz.
3. Inti Pandangan Filsafat John
Locke adalah:
¨ bahwa pada dasarnya manusia itu
adalah suatu organisme yang pasif yang dikuasai/bergantung pada
rangsangan-rangsangan yang terdapat di dalam lingkungan sekitarnya.
¨
Manusia bisa dimanipulasi, dikendalikan
dan dikontrol lewat rangsangan-rangsangan tersebut.
¨
Hukum-hukum yang berlaku pada manusia
pada dasarnya sama dengan hukum-hukum yang berlaku bagi gejala-gejala alam.
¨
Oleh karena itu metode metode-metode
ilmiah dari Ilmu Penngetahuan alam dapat juga diterapkan pada manusia.
¨ Dari Filsafat tersebut lahirlah Psikologi
Behavioristik-mekanistik.
4. Inti Pandaangan Filsafat Leibnitz adalah:
¨ Bahwa pada dasarnya manusia adalah
suatu organisme yang aktif, yang menjadi sumber semua kegiatan.
¨
Manusia bebas menentukan pilihan dalam
segala macamm situasi.
¨
Manusia memiliki kesadaran akan dirinya
dan eksistensinya.
¨
Gerak-gerik, tingkah laku dan perbuatan
manusia adalah manifestasi dari eksistensi internal setiap pribadi, bersifat
pribadi (bersifat individual).
¨
Reaksi, tanggapan dan sikap manusia
terhadap lingkungannya berbeda-beda satu dengan yang lain.
¨
Dari pandangan filsafat Leeibnitz
tersebut, lahir Psikologi Kognitif dan Psikologi
Humanistik.
B. CIRI-CIRI POKOK BEBERAPA ALIRAN PSIKOLOGI YANG MENDASARI TEORI BELAJAR
1. Aliran
Psikologi Behavioristik:
a. Mementingkan pengaruh lingkungan
b.
Mementingkan bagian-bagian dari pada
keseluruhan.
c. Mementingkan reaksi.
d.
Mengutamakan mekanisme terjadinya hasil
belajar.
e. Mementingkan sebab-sebab terjadinya
masa lampau.
f. Mementingkan pembentukan kebiasaan.
g.
Mengutamakan “trial and error”.
2. Aliran
Psikologi Kognitif:
a. Mementingkan apa yang ada di dalam
diri manusia.
b.
Mementingkan keseluruhan dari
bagian-bagian peranan kognitif.
c. Mementingkan peranan kognitif.
d.
Mengutamakan keseimbangan dalam diri
manusia.
e. Mementingkan kondisi waaktu sekarang.
f. Mementingkan pembentukan struktur
kognitif.
g.
Mengutamakan “insigght” (pengertian).
3.
Aliran Psikologi Humanistik :
a. Mementingkan manusia sebagai pribadi
b. Mementingkan kebulatan pribadi
c. Mementingkan peranan kognitif dan
afektif.
d.
Mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan “self
concept”.
e. Mementingkan persepsi subyektif yang
dimiliki tiap individu.
f.
Mementingkan kemampuan menentukan bentuk
tingkah laku sendiri.
g. Mementingkan “insight” (pengertian).
C. KONSEP DASAR BEBERAPA TEORI BELAJAR BERDASARKAN INDUK TEORI BELAJAR YANG MEN-DASARI.
1.
Teori-Teori Belajar Yang Bersumber Dari Aliran
Psikologi Behavioristik
a.
Teori Koneksionisme.
¨
Dikemukakan oleh Thorndike (1913)
setelah melakukan serangkaian percobaan terhadap hewan.
¨
Menurut Thorndike, bahwa proses belajar
pada hewan dan manusia pada dasarnya berlangsung menurut prinsip-prinsip atau
hukum yang sama.
¨ Proses belajar terjadi karena adanya
hubungan (bond, connection) antara kesan indera dengan kecenderungan bertindak.
¨ Proses belajar seperti dimaksudkan
pada poin di atas ditafsirkan sebagai “learning
by selecting” atau disebut juga sebagai “trial
and error learning”.
¨ Dari teri belajar koneksionisme ini
lahir 3 hukum belajar sebagai berikut:
a)
The Low of Exercise.
Intinya: Apabila hubungan antara rangsangan dengan rekasi di
ulang-ulang dalam keadaan dan kondisi yang sama, maka kekuatan hubungan akan
meningkat.
b)
The Low of Effect
Intinya: Setiap orang cenderung mengulang atau mempelajari dengan cepat
reaksi-reaksi yang menghasilkan perasaan puas (tenang). Dan sebaliknya, ia
tidak memiliki gairah mengulang atau mempelajari reaksi-reaksi yang
menghasilkan perasaan yang tidak memuaskan (tidak menyenangkan).
c)
The Low of Readiness
Intinya: Jika orang telah siap untuk bertindak, maka tindakannya akan menimbulkan
kepuasan. Sebaliknya, jika telah siap bertindak, tetapi tidak ada
penyalurannya, maka ia akan mengalami kekecewaan. Dan jika ia tidak siap
bertindak, lalu dipaksa bertindak, maka ia akan mengalami kekecewaan pula.
b.
Teori “Transfer of Learning”.
¨ Hal-hal yang telah dipelajari
seseorang dapat digunakan untuk menghadapi atau memecahkan masalah-masalah
lain.
¨ Teori ini juga disebut sebagai “theory
of identical elements”.
¨ Transfer of learning tersebut akan
terjadi bila antara hal yang telah dipelajari dengan hal-hal baru yang akan
dipelajari terdapat unsur-unsur yang sama (identik).
¨ Contoh:
anak-anak dapat mengenal kursi antik di musium, karena mereka telah melihat
unsur-unsur yang sama pada kursi antik
tersebut pada kursi-kursi lain yang mereka miliki atau yang telah mereka kenal.
¨ Unsur-unsur
yang telah dikenal itulah yang menghubungkan pengetahuan lama dengan
pengetahuan baru.
c.
Teori Conditional Reflex
¨ Mula-mula diciptakan oleh Pavlov
(1927) dengan mengadakan percobaan serangkaian percoban terhadap seekor
anjing.
¨ Pada tahun 1970, Waston dengan prinsip yang sama mengadakan serangkaian percobaan
terhadap seorang tikus putih untuk menerangkan tingkah laku manusia.
¨ Prinsip yang diperoleh dari percobaan
Pavlov (terhadap anjing) dan Waston (terhadap tikus putih) ialah, bahwa :Tingkah
laku tertentu dapat dapat dibentuk/ditimbulkan dengan pengaturan dan manipulasi
lingkungan.
¨ Proses pembentukan tingkah laku
tersebut disebut proses persyaratan (conditioning pross).
¨ Pada percobaan Pavalov, air liur anjing
dapat keluar meskipun hanya mendengar bunyi lonceng tanpa diberi makanan. Pada
percobaan berikutnya, air liur anjing tidak keluar lagi meskipun lonceng
dibunyikan berkali-kali.
¨ Pada percobaaan Waston, anak yang semula
tidak takut pada tikus putih dapat dibuat takut pada tikus tersebut, dan pada
percobaan berikutnya ketakutan itupun dapat dihilangkan.
¨ Keadaan seperti itu banyak terjadi
pada kejadian sehari-hari terhadap anak-anak, misalnya anak yang semula takut
pada anjing bisa dibuat tidak takut bila ia sering dekat dengan anjing.
d. Teori
“operant conditioning”
¨ Dipelopori oleh Skinner tahun 1938.
¨ Skinnner melihat, bahwa tingkah laku
seseorang adalah sebagai hunbungan antara rangsangan atau stimulus (S) dengan
respon (R) .
¨ Berbeda dengan Pavlov dan Waston,
Skinner lebih mementingkan timbulnya respon instrumental dari pada respon
yang reflektif. Sebab respon refketif jumlahnya sangat terbatas pada
manusia dan kemungkinan memodifikasinya pun kecil, karena hubungan antara
rangsangan dan respon sudah pasti.
¨ Sebaliknya respon instrumental atau
disebut juga sebagai “operant response” atau “instrumental behavior” merupakan
sebagian besar bentuk tingkah laku manusia dan kemungkinan untuk
memodifikasinya sangat besar.
¨ Respon instrumental timbul dan berkembangnya diikuti
oleh rangsangan tertentu yang disebut rangsang penguat (reinforcing stimuli)
karena rangsang-rangsang tersebut
memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme.
¨ Contoh: Seseorang anak yang sedang / telah
melakukan sesuatu kegiatan, lalu ia diberi hadiah (tidak selalu harus berupa
barang/uang), maka ia akan lebih giat bekerja.
2. Teori-Teori
Belajar Yang Bersumber Dari Aliran Psikologi Kognitif:
¨ Teori belajar penting, yang lahir
dari pesikolgi kognitif adaalah TEORI GESTALT dari Kohler
(1925), dan Koffka (1935), .
¨ Gestalt adalah keseluruhan dalam satu kesatuan
dan kebulatan atau totalitas yang mempunyai arti penuh, dimana setiap bagian
mendukung bagian-bagian yang lain serta mendapat arti dalam keseluruhan.
¨ Koffka dan Kohler dari hasil percobaaannya dengan kera berkesimpulan, bahwa belajar
bukanlah suatu perbuatan yang mekanistik, melainkan suatu perbuatan yang
mengandung pengertian (insight) dan maksud yang penuh.
¨ Belajar yang sebenarnya adalah
“insightfull learning”.
¨ Pemecahan masalah bukan melalui
“trial and error”, melainkan dengan menggunakan akal dan pengertian (insight,
instint).
¨
Inilah yang dinamakan perbuatan yang
intelegen.
3. Teori-Teori
Belajar Yang Bersumber Dari Aliran Psikologi Humanistik:
¨ Psikologi humanistik dipelopori oleh Maslow
(1954), Rogers
(1974),dan Combs (1974).
¨
Psikologi humanistik lebih dekat kepada
psikologi kognitif dari pada behavioristik.
¨
Pendukung psikologi humanistik
berpendaapat, motivasi dasar manusia adalah mencapai aktualitas diri.
¨ Proses belajar harus terjadi dalam
suasana bebas, diprakarsai sendiri dan percaya pada diri sendiri (self
initiated and self reliant learning).
¨ Belajar akan berarti apabila berpusat
pada kepentingan siswa dan dilakukan lewat pengalaman sendiri
(menghadapi/mengatasi masalah secara langsung).
¨
Belajar akan tahan lama bila melibatkan
seluruh aspek pribadi.
No comments:
Post a Comment