Tuesday, 19 March 2013

HANDOUT TEORI PEMBELAJARAN PIP di FKIP Unej


HANDOUT TEORI PEMBELAJARAN
(Khusus untuk Mahasiswa Peserta Matakuliah PIP di FKIP Unej)

H. M. Sulthon Masyhud


A.     ASAL-MUASAL TERI BELAJAR


1.      Secara umum teori-teori belajar dapat dikelompokkan berdasaar 3 aliran psikologi, yaitu meliputi:

a.       Teori Psikologi Behavioristik
b.      Teori Psikologi Kognitif, dan
c.      Teori Psikologi Humanistik.
2.      Ketiga aliran psikologi tersebut bersumber pada pandangan filsafat tentang manusia yang dikemukakan oleh John Locke dan Liibznitz.
3.      Inti Pandangan Filsafat John Locke adalah:
¨      bahwa pada dasarnya manusia itu adalah suatu organisme yang pasif yang dikuasai/bergantung pada rangsangan-rangsangan yang terdapat di dalam lingkungan sekitarnya.
¨      Manusia bisa dimanipulasi, dikendalikan dan dikontrol lewat rangsangan-rangsangan tersebut.
¨      Hukum-hukum yang berlaku pada manusia pada dasarnya sama dengan hukum-hukum yang berlaku bagi gejala-gejala alam.
¨      Oleh karena itu metode metode-metode ilmiah dari Ilmu Penngetahuan alam dapat juga diterapkan pada manusia.
¨      Dari Filsafat tersebut lahirlah Psikologi Behavioristik-mekanistik.

4.      Inti Pandaangan Filsafat Leibnitz adalah:
¨      Bahwa pada dasarnya manusia adalah suatu organisme yang aktif, yang menjadi sumber semua kegiatan.
¨      Manusia bebas menentukan pilihan dalam segala macamm situasi.
¨      Manusia memiliki kesadaran akan dirinya dan eksistensinya.
¨      Gerak-gerik, tingkah laku dan perbuatan manusia adalah manifestasi dari eksistensi internal setiap pribadi, bersifat pribadi (bersifat individual).
¨      Reaksi, tanggapan dan sikap manusia terhadap lingkungannya berbeda-beda satu dengan yang lain.
¨      Dari pandangan filsafat Leeibnitz tersebut, lahir Psikologi Kognitif dan Psikologi Humanistik.

B.    CIRI-CIRI POKOK BEBERAPA ALIRAN PSIKOLOGI YANG MENDASARI TEORI BELAJAR


1.      Aliran Psikologi Behavioristik:

a.       Mementingkan pengaruh lingkungan
b.      Mementingkan bagian-bagian dari pada keseluruhan.
c.      Mementingkan reaksi.
d.      Mengutamakan mekanisme terjadinya hasil belajar.
e.      Mementingkan sebab-sebab terjadinya masa lampau.
f.       Mementingkan pembentukan kebiasaan.
g.      Mengutamakan trial and error”.

2.      Aliran Psikologi Kognitif:

a.       Mementingkan apa yang ada di dalam diri manusia.
b.      Mementingkan keseluruhan dari bagian-bagian peranan kognitif.
c.      Mementingkan peranan kognitif.
d.      Mengutamakan keseimbangan dalam diri manusia.
e.      Mementingkan kondisi waaktu sekarang.
f.       Mementingkan pembentukan struktur kognitif.
g.      Mengutamakan “insigght” (pengertian).

3.      Aliran Psikologi Humanistik :
a.       Mementingkan manusia sebagai pribadi
b.      Mementingkan kebulatan pribadi
c.      Mementingkan peranan kognitif dan afektif.
d.      Mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan “self concept”.
e.      Mementingkan persepsi subyektif yang dimiliki tiap individu.
f.       Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri.
g.      Mementingkan “insight” (pengertian).

C.    KONSEP DASAR BEBERAPA TEORI BELAJAR BERDASARKAN INDUK TEORI BELAJAR YANG MEN-DASARI.


1.      Teori-Teori Belajar Yang Bersumber Dari Aliran Psikologi Behavioristik

a.      Teori Koneksionisme.
¨      Dikemukakan oleh Thorndike (1913) setelah melakukan serangkaian percobaan terhadap hewan.
¨      Menurut Thorndike, bahwa proses belajar pada hewan dan manusia pada dasarnya berlangsung menurut prinsip-prinsip atau hukum yang sama.
¨      Proses belajar terjadi karena adanya hubungan (bond, connection) antara kesan indera dengan kecenderungan bertindak.
¨      Proses belajar seperti dimaksudkan pada poin di atas ditafsirkan sebagai “learning by selecting” atau disebut juga sebagai “trial and error learning”.
¨      Dari teri belajar koneksionisme ini lahir 3 hukum belajar sebagai berikut:

a)     The Low of Exercise.
Intinya: Apabila hubungan antara rangsangan dengan rekasi di ulang-ulang dalam keadaan dan kondisi yang sama, maka kekuatan hubungan akan meningkat.

b)     The Low of Effect
Intinya: Setiap orang cenderung mengulang atau mempelajari dengan cepat reaksi-reaksi yang menghasilkan perasaan puas (tenang). Dan sebaliknya, ia tidak memiliki gairah mengulang atau mempelajari reaksi-reaksi yang menghasilkan perasaan yang tidak memuaskan (tidak menyenangkan).

c)     The Low of Readiness
Intinya: Jika orang telah siap untuk bertindak, maka tindakannya akan menimbulkan kepuasan. Sebaliknya, jika telah siap bertindak, tetapi tidak ada penyalurannya, maka ia akan mengalami kekecewaan. Dan jika ia tidak siap bertindak, lalu dipaksa bertindak, maka ia akan mengalami kekecewaan pula.

b.      Teori “Transfer of Learning”.

¨      Hal-hal yang telah dipelajari seseorang dapat digunakan untuk menghadapi atau memecahkan masalah-masalah lain.
¨      Teori ini juga disebut sebagai  “theory of identical elements”.
¨      Transfer of learning tersebut akan terjadi bila antara hal yang telah dipelajari dengan hal-hal baru yang akan dipelajari terdapat unsur-unsur yang sama (identik).
¨      Contoh: anak-anak dapat mengenal kursi antik di musium, karena mereka telah melihat unsur-unsur  yang sama pada kursi antik tersebut pada kursi-kursi lain yang mereka miliki atau yang telah mereka kenal.
¨      Unsur-unsur yang telah dikenal itulah yang menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.

c.      Teori Conditional Reflex
¨      Mula-mula diciptakan oleh Pavlov (1927) dengan mengadakan percobaan serangkaian percoban terhadap seekor anjing.
¨      Pada tahun 1970, Waston dengan prinsip yang sama mengadakan serangkaian percobaan terhadap seorang tikus putih untuk menerangkan tingkah laku manusia.
¨      Prinsip yang diperoleh dari percobaan Pavlov (terhadap anjing) dan Waston (terhadap tikus putih) ialah, bahwa :Tingkah laku tertentu dapat dapat dibentuk/ditimbulkan dengan pengaturan dan manipulasi lingkungan.
¨      Proses pembentukan tingkah laku tersebut disebut proses persyaratan (conditioning pross).
¨      Pada percobaan Pavalov, air liur anjing dapat keluar meskipun hanya mendengar bunyi lonceng tanpa diberi makanan. Pada percobaan berikutnya, air liur anjing tidak keluar lagi meskipun lonceng dibunyikan berkali-kali.
¨      Pada percobaaan Waston, anak yang semula tidak takut pada tikus putih dapat dibuat takut pada tikus tersebut, dan pada percobaan berikutnya ketakutan itupun dapat dihilangkan.
¨      Keadaan seperti itu banyak terjadi pada kejadian sehari-hari terhadap anak-anak, misalnya anak yang semula takut pada anjing bisa dibuat tidak takut bila ia sering dekat dengan anjing.

d.      Teori “operant conditioning”

¨      Dipelopori oleh Skinner tahun 1938.
¨      Skinnner melihat, bahwa tingkah laku seseorang adalah sebagai hunbungan antara rangsangan atau stimulus (S) dengan respon (R) .
¨      Berbeda dengan Pavlov dan Waston, Skinner lebih mementingkan timbulnya respon instrumental dari pada respon yang reflektif. Sebab respon refketif jumlahnya sangat terbatas pada manusia dan kemungkinan memodifikasinya pun kecil, karena hubungan antara rangsangan dan respon sudah pasti.
¨      Sebaliknya respon instrumental atau disebut juga sebagai “operant response” atau “instrumental behavior” merupakan sebagian besar bentuk tingkah laku manusia dan kemungkinan untuk memodifikasinya sangat besar.
¨      Respon instrumental timbul dan berkembangnya diikuti oleh rangsangan tertentu yang disebut rangsang penguat (reinforcing stimuli) karena rangsang-rangsang tersebut  memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme.
¨      Contoh: Seseorang anak yang sedang / telah melakukan sesuatu kegiatan, lalu ia diberi hadiah (tidak selalu harus berupa barang/uang), maka ia akan lebih giat bekerja.




2.      Teori-Teori Belajar Yang Bersumber Dari Aliran Psikologi Kognitif:

¨      Teori belajar penting, yang lahir dari pesikolgi kognitif adaalah TEORI GESTALT dari Kohler (1925), dan Koffka (1935), .
¨      Gestalt adalah keseluruhan dalam satu kesatuan dan kebulatan atau totalitas yang mempunyai arti penuh, dimana setiap bagian mendukung bagian-bagian yang lain serta mendapat arti dalam keseluruhan.
¨      Koffka dan Kohler dari hasil percobaaannya dengan kera berkesimpulan, bahwa belajar bukanlah suatu perbuatan yang mekanistik, melainkan suatu perbuatan yang mengandung pengertian (insight) dan maksud yang penuh.
¨      Belajar yang sebenarnya adalah “insightfull learning”.
¨      Pemecahan masalah bukan melalui “trial and error”, melainkan dengan menggunakan akal dan pengertian (insight, instint).
¨      Inilah yang dinamakan perbuatan yang intelegen.

3.      Teori-Teori Belajar Yang Bersumber Dari Aliran Psikologi Humanistik:

¨      Psikologi humanistik dipelopori oleh Maslow (1954), Rogers (1974),dan Combs (1974).
¨      Psikologi humanistik lebih dekat kepada psikologi kognitif dari pada behavioristik.
¨      Pendukung psikologi humanistik berpendaapat, motivasi dasar manusia adalah mencapai aktualitas diri.
¨      Proses belajar harus terjadi dalam suasana bebas, diprakarsai sendiri dan percaya pada diri sendiri (self initiated and self reliant learning).
¨      Belajar akan berarti apabila berpusat pada kepentingan siswa dan dilakukan lewat pengalaman sendiri (menghadapi/mengatasi masalah secara langsung).
¨      Belajar akan tahan lama bila melibatkan seluruh aspek pribadi.

No comments:

Post a Comment