Sunday, 30 April 2017

Mandi Malam Bikin Rematik, Siapa Bilang?

Mandi di malam hari mungkin sering menjadi pilihan Agan dan Sista setelah seharian sibuk beraktivitas. Tentu banyak alasan yang mendasarinya, salah satunya adalah perasaan risih dan tidak nyaman karena kotoran dan debu yang menempel di tubuh. Apalagi rasa lengket dari keringat seharian, ugh pasti banyak yang tidak tahan. Namun, seringkali pasangan atau keluarga melarang Agan dan Sista melakukan hal tersebut. "Mandi malam-malam bisa bikin rematik," kata mereka. Benarkah seperti itu, atau hanya mitos belaka?

Nah, pertama-tama perlu Agan dan Sista ketahui bahwa rematik adalah penyakit yang menyerang otot dan persendian. Pada penderita rematik, muncul peradangan dan pembengakakan pada join penguhubung sendi atau tulang sehingga mengakibatkan rasa nyeri atau pegal. Penyebab penyakit ini sendiri adalah gangguan auto-imun di mana sistem pertahanan tubuh yang seharusnya melindungi Gan-Sis dari infeksi kuman, bakteri, dan penyakit, malah berbalik merusak sel-sel persendian yang normal. Diperkirakan, ada ratusan jenis rematik. Namun, jenis yang umumnya diderita adalah rheumatoid athritis (peradangan sendi) dan osteoartritis (terbatasnya pergerakan sendi dan seiring berjalannya waktu bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan).

Lalu, benarkah mandi di malam hari dapat menyebabkan rematik? Salah, karena karena hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan demikian. Menurut dokter spesialis penyakit dan konsultan reumatologi, Handono Kalim, mitos ini bisa saja didasarkan pada pandangan bahwa suhu air akan menurun di malam hari. Ia melanjutkan, memang benar mandi di malam hari dengan air dingin dapat menyebabkan otot kaku, tapi tidak lantas menyebabkan penyakit rematik
 

Meskipun mereka yang berusia lanjut lebih rentan terhadap rematik, namun tidak menutup kemungkinan Anda yang masih belia juga bisa terserang penyakit yang satu ini. Dari berbagai jenisnya, arthritis rheumatoid merupakan jenis paling sering mendatangi mereka yang berada dalam rentang usia 20 – 50 tahun. Gejala yang paling umum ditemukan adalah kaku persendian saat bangun tidur atau menurunnya fleksibilitas dalam bergerak. Jika dibiarkan berlarut-larut, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan kerusakan dan perubahan bentuk permanen pada sendi. Jadi, jika Anda mengalami gejala rematik jenis ini, segera berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan pengobatan yang tepat.

Lalu, apa sih yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko penyakit rematik? Menurut hasil penelitian para pakar dari Hospital for Special Surgery, menjaga pola makan empat sehat lima sempurna serta merutinkan olahraga ringan setiap harinya dapat menjadi solusi paling ampuh dalam meningkatkan sistem imun tubuh serta meminimalisir kemungkinan menderita rematik.

Jadi, jangan takut mandi malam lagi, ya!

Sumur