Friday, 3 June 2016

Hewan Ini Sensitif Terhadap Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan wacana global yang banyak di perbincangkan di indonesia maupun diseluruh dunia.Perubahan iklim sendiri merupakan berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia

Tidak bisa dipungkiri, Dizaman globalisasi ini polusi tersebar dimana mana banyak terjadi pencemaran diseluruh kita. Yaitu diair, diudara maupun ditanah pencemaran ini diakibatkan produksi barang manusia yang cenderung menggunakan bahan kimia dan bahan plastik yang sulit diurai oleh tanah. pencemaran ini membuat perubahan iklim yang tentunya sangat berbahaya. Perubahan iklim itu nyata dan sedang terjadi saat ini. Kebanyakan dari kita tahu bahwa saat ini bumi semakin panas, tapi apakah kita tahu hewan - hewan ini lebih sensitif terhadap perubahan iklim? kalau belum, mari kita coba cari tahu.
 
Perubahan Iklim Picu Migrasi Kupu - Kupu dan Burung  
kupu-kupu rupa tak mampu menahan efek perubahan iklim. Musim terbang kupu-kupu responsif pada suhu dan bisa berubah karena perubahan iklim, demikian menurut hasil studi di Kanada yang dipublikasikan dalam jurnal Global Change Biology. Para peneliti mendapati kupu-kupu memiliki kepekaan temperatur luas dengan musim terbang terjadi rata-rata 2,4 hari lebih awal pada setiap derajat Celsius peningkatan temperatur.

Menurut hasil penelitian para ilmuwan Eropa yang diterbitkan di jurnal perubahan iklim, Nature. Di Eropa, saat ini kupu - kupu berpindah ratusan kilometer jauhnya dari wilayah koloni mereka sebagai akibat perubahan iklim. Selama 20 tahun terakhir kupu-kupu telah berpindah ke wilayah utara sejauh 135 kilometer dari wilayah koloni mereka, sementara burung-burung berpindah lebih jauh lagi, sejauh 200 kilometer dari wilayah aslinya.

fakta ini membuktikan jika di suatu tempat habitat kupu-kupu hilang maka dapat dikatakan linkungan tersebut sudah tercemar akan polusi.
Kodok dan Katak: Amfibi Yang Terancam
Katak bermata merah yang tinggal di sungai, Duellmanohyla uranochroa, menjadi simbol amfibi yang terancam. Katak yang aktif di malam hari ini dulu banyak ditemukan di Costa Rica dan Panama. Sekarang jumlahnya makin berkurang

Kodok terbang seperti ini di Panama, terkenal akibat loncatan jarak jauhnya di cabang-cabang pohon hutan tropis. Tetapi habitat mereka terancam pembalakan hutan. Bersama deforestasi dan kekeringan, pembalakan hutan mgancam amfibi di dunia. Perubahan iklim dan penggunaan pestisida yang berlebihan juga mengancam banyak spesies.

Kodok dan Katak serta hewan amfibi lain selalu berada di bawah ancaman kerusakan habitat, penggunaan pestisida besar-besaran, perubahan iklim dan sejenis jamur yang merusak kulit mereka. Hellen Kurniati seorang peneliti Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI mengatakan mengatakan bahwa kodok adalah kelompok binatang yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan, seperti polusi air, perusakan hutan, ataupun perubahan iklim. Karena kepekaan mereka, amfibi dapat dijadikan indikator perubahan lingkungan.
Hal ini mudah saja dan logis. Ketika terjadi perubahan pada iklim, maka si kodok akan kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Hanya sedikit yang bisa bertahan, akhirnya mereka akan punah sedikit demi sedikit.

Dalam hal ini Hellen juga mengatakan bahwa ancamana utama yang dihadapi kodok adalah hilangnya habitat, polusi lingkungan, pemanfaatan dan penyakit yang diakibatkan oleh jamur dan virus.
“Kerusakan hutan di Pulau Jawa juga berdampak pada status jenis kodok yang terdapat di dalamnya, terutama jenis-jenis yang endemik, yang tidak terdapat di pulau lain,” ujarnya
  
Fitoplankton, Hewan Kecil yang Mampu Ungkap Perubahan Iklim Dunia
Upaya memahami bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi kehidupan di bumi ini merupakan isu utama sekarang ini. Sehingga banyak penelitian dilakukan dengan tema besar perubahan iklim, termasuk keterkaitan antara plankton dan perubahan iklim. Kajian keterkaitan antara plankton dengan perubahan iklim dapat dilihat dari peran penting plankton terhadap iklim, dimana fitoplankton dengan kemampuannya untuk melakukan fotosintesis.

Di Perairan Teluk San Fransisco misalnya, adanya perubahan iklim diduga ikut memberi pengaruh penting terhadap penurunan produksi perikanan 1975-1993. Dimulai dengan adanya penurunan kepadatan dan bimassa fitoplankton dari kelompok diatom yang kemudian diikuti dengan penurunan total zooplankton.

Adanya Penurunan kelimpahan populasi zooplankton dari kelompok Calanus juga terjadi di Laut Utara, dimana selama tahun 1960-2000 mengalami penurunan populasi yang diduga terkena dampak perubahan iklim.
Kenapa kamu harus tahu?

Ya kenapa kamu harus tahu? karena hewan - hewan ini punya peran penting dalam ekosistem.

Quote:Kupu - Kupu Memiliki Peranan penting

MANFAAT KUPU-KUPU Sedikitnya ada 7 (tujuh) manfaat dari kupu-kupu antara lain

Membantu penyerbukan tanaman, misalnya Euploea callithoe dan Papilio iswara.
Mempunyai nilai artistik/ keindahan, sebagai hiasan dinding, meja, penindih kertas, tatakan gelas, tirai dan dompet.
Bahan penelitian biologis.
Bahan industri, seperti ngengat sutera ( Bombix mori ).
Sumber protein, misalnya kupu-kupu pisang.
Sebagai Koleksi.
Rekreasi/ menjadi obyek wisata pendidikan yang menarik.

Quote:Katak dan kodok sebagai rantai makanan

Seorang ahli bernama C. Kenneth Dodd, JR. dalam bukunya berjudul Amphibian Ecology and Conservation menyitir pernyataan ahli lain bernama Noss dan Cooperrider (1994) dan Groom dkk (2006) yang menyatakan bahwa alasan kita harus kuatir jika suatu jenis satwa hilang yakni berkaitan dengan empat fungsi antara lain
estetika (bagaimana katak dan kodok menjadi bagian dalam harmoni kehidupan alam terlebih saat hujan),
etik (nilai lebih satwa tersebut dan kaitannya dengan hak mereka untuk tetap eksis),
ekonomi (katak dan kodok seringkali menjadi bahan makanan, bahkan bagian tubuh tertentu terkadang di ambil sebagai obat untuk manusia), serta fungsi ekosistem. Fungsi ekosistem inilah yang tidak terlalu Nampak oleh mata kita namun jika terabaikan maka dampaknya akan lebih ‘parah’ dibandingkan yang lain. Katak dan kodok memiliki peranan dalam aliran energy dan siklus nutrient, manusia. Tidak dapat dibayangkan jika ketimpangan-ketimpangan tersebut terjadi, bukankah kita hidup harus selalu seimbang, kawan?

Quote:Peranan Fitoplankton dalam ekosistem

Karena proses fotosintesis pada ekosistem air dilakukan oleh fitoplankton(produsen) merupakan sumbernutrisi utama bagi kelompok organisme air lainnya yang berperan sebagai konsumen dimulai dengan zooplankton dan diikuti ekosistem air hasil dari fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton bersama denagn tumbuhan air lainnya disebut sebagai produktifitas primer.
Jadi, Masihkah kita mengabaikan keberadaan kupu - kupu, plankton dan katak ?

Tentunya hal ini sangat kontras. Di saat kita ingin menghormati alam, justru aktivitas manusia sendirilah yang membuat perubahan iklim.
Perubahan iklim memang mengerikan,tetapi apakah kita hanya berdiam diri meratapi ini semua. Perubahan terjadi jika kita mau bekerjasama jangan hanya mengandalkan pemerintah, mari kita bersama menjaga bumi kita tercinta.

Mari kita mulai Melakukan 5R (Rethink, Reduce, Reuse, Recycle, Replace) yaitu :

a. Rethink : yaitu merubah pola perilaku dalam hal produksi dan konsumsi suatu barang (produk) yang dihasilkan sehingga dapat dianalisis cara melakukan daur ulang terhadap produk tersebut.
b. Reduce : yaitu sebisa mungkin mengurangi penggunaan barang-barang atau material yang dipergunakan setiap hari karena semakin banyak barang yang digunakan maka makin banyak juga sampah yang dihasilkan.
c. Reuse : yaitu sebisa mungkin memilih barang-barang yang dapat digunakan kembali dan harus menghindari penggunaan barang-barang yang dispossable (sekali pakai). Hal ini dilakukan untuk memperpanjang waktu penggunaan suatu barang sebelum menjadi sampah.
d. Recycle : Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi dapat didaur ulang atau dimanfaatkan kembali misalnya plastik bekas detergen bisa kita gunakan untuk membuat berbagai hasta karya yang unik dan menarik contohnya tas.Dimana tas itu bisa kita jual,selain mendapatkan hasilnya kita pun juga telah melindungi alam kita dari bahaya global warming.
e. Recovery/Replace : Meneliti barang-barang yang dipakai sehari-hari kemudian mengganti barang-barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama.

Ayo kita mulai melakukan gerakan perubahan dan semoga saja dengan cara ini kita dapat berbagi kehidupan dengan mereka. Semoga……..
  sumber 
 
 
 

No comments:

Post a Comment