Wednesday 24 August 2016

Tips perencana keuangan sebelum umur 40 tahun


 Pasti sering dengar kalimat kayak gini, “Ah coba waktu itu gue ambil tawaran si anu ya,” atau “Duh, nyesel banget gak mau ambil kesempatan itu.” Yang kayak gini emang sering kita dengar keluar dari mulut teman atau bahkan mungkin kita sendiri.

Biasanya, kalimat penyesalan seperti itu akan terlontar saat kita terbentur dengan masalah keuangan. Walau hidup gak semata berpusat pada uang, tapi realistis aja lah ya, kalau hidup juga butuh uang.

Jika waktu diputar mundur, kita sadar dulu sering mendapat nasihat-nasihat tentang keuangan yang bisa mempersiapkan masa depan yang lebih mapan dari segi finansial.
1. Punya tujuan hidup

Manusia hidup harus punya tujuan, terlebih lagi tujuan finansial. Saat memiliki penghasilan sendiri, mulai deh tetapkan tujuan keuangan kamu. Semisal, meningkatkan taraf hidup dalam segi ekonomi setiap tahunnya
Emang sih gak akan ada yang tahu hari esok, tapi bukan berarti hidup tanpa tujuan yang jelas. Dengan adanya tujuan, kamu akan termotivasi untuk melakukan usaha-usaha yang dapat membantu tercapainya tujuan tersebut  2. Hidup hemat

Saat karir dan pendapatan meningkat, kebanyakan pekerja muda lupa diri dan mengubah gaya hidup mereka. Semisal, dari yang kesehariannya biasa hangout sekali dalam sebulan jadi 4 kali dalam sebulan. Kebiasaan makan di warteg pun berubah jadi makan di restoran fast food.
Penghasilan yang meningkat seharusnya dimanfaatin untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat seperti asuransi atau investasi misalnya. Hidup hemat beda loh dengan pelit! Hemat itu adalah belajar mengendalikan diri dari gaya hidup konsumtif dan membuat pengeluaran yang gak perlu. 3. Pasang target

“Ya gue mah gak punya target muluk-muluk, ke mana angin membawa aja deh.” Kalimat kayak gini nih yang sering terlontar dari anak-anak muda setiap ditanya punya target apa saja dalam hidupnya.

Sama halnya dengan tujuan hidup atau keuangan, kamu harus punya target. Semisal, di usia 25 sudah bisa beli mobil atau usia 30 sudah menikah dsb. Kalau ngikutin air mengalir mah itu namanya hidup yang gak jelas. Ujung-ujungnya kamu jadi terlalu santai dan meremehkan segala sesuatu.    4. Jangan hanya nabung, investasi untuk masa depan juga penting

Sedari kecil orang tua kita pasti mengajak untuk gemar menabung, mulai dengan celengan hingga punya rekening tabungan sendiri di bank. Lalu, cukup gak sih dengan rajin menabung?
Kebiasaan menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk menabung memang baik, namun pertimbangkan lagi deh bunga tabungan yang relatif kecil.

Selain menabung, coba deh untuk mulai investasi juga. Kini banyak kok pilihan investasi yang mudah dan dapat disesuaikan dengan kocek masing-masing. Banyak profesional di luar sana yang bakalan membantu kamu berinvestasi. Jadi jangan parno duluan ya!

Investasi bakal bikin uang kamu beranak-pinak loh! Gak perlu mulai dengan yang kelas kakap deh, yang sekelas reksa dana pasar uang juga sudah cukup menjanjikan kok! 
5. Belajar dari kesalahan

Gak ada manusia yang sempurna. Saat melakukan kesalahan apapun itu, coba untuk menjadikannya sebagai pembelajaran. Saat kamu berhasil mengevaluasi kesalahan, ke depannya kamu dapat melakukan hal-hal lebih baik lagi.
Jangan berkubang dalam penyesalan karena telah berbuat kesalahan ya. Sebaliknya, jadikan kesalahan tersebut sebagai alat untuk mengembangkan kualitas diri.6. Tidak mudah menyerah dan disiplin

Gak ada cara mudah menuju sukses, pasti akan banyak aral merintang. Semangat pantang menyerah serta ketekunan merupakan faktor mutlak pendorong seseorang jadi sukses. Mudah menyerah adalah ciri-ciri orang yang susah sukses loh!
Punya disiplin diri mulai dari hal-hal kecil seperti bangun pagi, gak datang terlambat ke kantor bisa jadi latihan agar kamu gak jadi manusia yang mudah menyerah. Jangan pernah menyerah pada kemalasan atau kesulitan. Terkadang semua itu hanya kekhawatiran yang berlebihan kok. Jadi, jangan menyerah sebelum berperang ya!7. Memperluas jaringan

Jaringan di sini bukan sekedar jaringan Facebook loh ya. Sebagai makhluk sosial manusia kamu gak bisa hidup sendiri. Kamu harus ingat nih, salah satu ciri keberhasilan seseorang adalah dari seberapa luas pergaulannya. Luas di sini maksudnya adalah mengenal dan memiliki hubungan yang baik dengan berbagai macam orang dari berbagai kalangan.
Kamu gak pernah tahu keuntungan atau kesempatan apa yang bisa diperoleh dari orang-orang yang kamu temui dan kenal kan? 8. Me time itu penting

Kerja keras, mengumpulkan pundi-pundi untuk masa depan sah-sah aja kok! Tapi ingat ya, sisihkan juga waktu untuk menghibur diri kamu sendiri. Punya me time sama sekali bukan hal yang terlarang selama tahu batasan normalnya.
Dengan punya me time di tengah-tengah kesibukan akan bisa mere-charge energi baru dan bisa bikin kamu jadi lebih kreatif. 9. Miliki asuransi

Risiko kecelakaan, sakit bahkan kematian pasti mengintai setiap saat. Masih muda bukan berarti kamu kebal dari hal-hal semacam itu kan! Selain tabungan dan investasi, asuransi adalah hal penting lain yang harus kamu miliki.

Pilihan produk asuransi saat ini juga beragam serta dapat disesuaikan kemampuan finansial kamu kok. Jadi, gak ada alasan lagi deh untuk menunda-nunda punya asuransi. Sebelum sayang sama anak orang, sayangi diri kamu sendiri dong!

10. Berani

Jadilah anak muda yang berani. Berani di sini pastinya bukan berani kayak pelajar yang hobinya tawuran ya. Kalau kamu punya ide, ungkapkan saja jangan malu atau takut bakal dibikin lelucon .

Demikian juga halnya saat harus mengambil keputusan, semisal ada niat untuk buka usaha tapi dihalangi oleh bayang-bayang bangkrut. Ketakutan-ketakutan seperti inilah yang biasanya menjadi faktor penghambat utama untuk sukses.

Tentunya masih banyak hal-hal lain yang bisa kamu jadikan pedoman untuk jadi orang yang sukses di masa mendatang. 10 nasihat di atas kurang lebih adalah yang bisa mewakili.
So, mau jadi anak muda yang bagaimana? Kesempatan seringkali hanya datang sekali, jangan terlalu banyak pertimbangan saat mengambil keputusan. Terkadang kita memang harus berani keluar dari zona nyaman.

Daripada menyesal belakangan, coba renungkan deh nasihat-nasihat di atas. Semoga saja bisa bikin kehidupan masa depan kamu jadi lebih baik ya!
   sumber

Tuesday 23 August 2016

Hal 'Negatif' yang Merupakan Tanda Orang Jenius!


 Kecerdasan adalah hal yang cukup sulit untuk diukur. Tentu nilai di sekolah atau bangku kuliah sama sekali tak merepresentasikan seberapa cerdas seseorang. Bahkan Einstein memiliki nilai yang jelek di sekolah karena cara mengajar yang menurutnya tak cocok. Jadi kecerdasan tak hanya dimiliki oleh orang yang punya nilai akademik yang sempurna, karena cerdas adalah mampu melakukan dengan baik suatu hal yang sesuai bidang yang dia minati.

Namun berbeda jika menurut sains. Dalam berbagai penelitian ilmiah, banyak sekali ditemukan koneksi antara kecerdasan dengan beberapa aspek tertentu. Aspek tersebut punya hubungan sebab akibat, atau sekedar sebuah kecenderungan dan sebuah hal yang identik. Permasalahannya, tak selalu aspek tersebut merupakan aspek yang positif.

Jadi mungkin saja jika kamu memiliki beberapa aspek ini di hidup kamu, sebenarnya kamu merupakan orang yang cerdas tanpa kamu sendiri menyadarinya karena selama ini kamu hanya dianggap 'negatif' oleh orang di sekitar kamu. Berikut beberapa tanda negatif bahwa kamu merupakan orang yang jenius.
Mengidap penyakit mentalHubungan antara penyakit mental dan kecerdasan sebenarnya cukup kontroversial. Namun berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa dua hal ini cukup berhubungan. Salah satu contohnya adalah bipolarisme, yang menjangkit hanya 2,4 persen dari populasi dunia. Meski hanya sedikit, Vincent Van Gogh, Emily Dickinson, dan banyak sekali seniman yang tentu cerdas, mengalami kondisi ini.

Meskipun tidak ada alasan yang jelas antara hubungan kecerdasan dan bipolarisme, sebuah studi menemukan bahwa sebuah protein spesifik yang ada di otak, yang terkait dengan memori dan rasa ingin tahu, memang terhubung dengan bipolar disorder dan schizophrenia. Penelitian lain menyebutkan bahwa kemampuan seseorang untuk menyelesaikan soal matematika dan kemampuan untuk menerima informasi secara cepat, memperbesar resiko seseorang mengalami mania. Mania adalah aktivitas psikomotor dan tinggi fokus yang dialami seseorang dengan bipolar disorder.
Berkata kotorMeski berkata kotor sering dikaitkan dengan perilaku yang tidak berkelas dan tidak berpendidikan, sains ternyata membuktikan bahwa berbicara kotor merupakan tanda dari kecerdasan pikiran.

Dari sebuah studi yang dihelat tahun 2016 yang dipublikasikan di jurnal Language Sciences, kata-kata umpatan secara positif dikaitkan dengan kemampuan verbal yang baik. Hal ini berarti seseorang yang menggunakan banyak umpatan dalam gaya bicaranya, bisa jadi memiliki lebih banyak menguasai kosa kata. Penguasaan kosa kata yang banyak juga merupakan salah satu tanda kecerdasan.
Seseorang yang mau mengambil resiko Jika kita berhadapan dengan orang yang punya pemikiran tertutup, kolot, maupun konservatif, seringkali mengambil resiko adalah perbuatan yang cukup negatif. Namun hal ini ternyata adalah sebuah tanda yang menyiratkan kecerdasan seseorang.

Dalam sebuah studi tahun 2015 yang dipublikasikan di jurnal PLOS One, seseorang yang terbuka dengan tantangan baru dan tidak takut untuk mengambil resiko cenderung memiliki kecerdasan yang tinggi. Dalam studi ini partisipan diwajibkan untuk melakukan simulasi mengemudi, di mana mereka dapat kesempatan untuk menerobos lampu kuning, atau berhenti untuk sabar menunggu lampu merah.

Dari hasil studi tersebut menunjukkan bahwa partisipan yang mengambil resiko secara cepat, ternyata memiliki lebih banyak 'white matter' pada otak, yang mana merupakan sebuah area yang terkait dengan fungsi kecerdasan kognitif.
MalasTentunya kemalasan selalu diasumsikan dengan kebodohan. Namun ternyata sains berkata sebaliknya. Berdasarkan studi yang dilakukan secara berulang sebanyak 60 kali, orang yang 'tak suka berpikir' lebih mudah bosan dan akhirnya mudah melakukan berbagai hal terkait aktivitas fisik, yang akhirnya membuat mereka terlihat rajin. Sebaliknya seseorang yang 'suka berpikir' lebih banyak waktu untuk mempelajari hal baru, dan kurang di aktivitas fisik.Cemas berlebihanKecemasan berlebih, atau sebuah kondisi di mana seseorang terlalu berpikir berlebih secara terus menerus, ternyata merupakan tanda kecerdasan yang tinggi.

Dari sebuah studi tahun 2014 yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Difference, menemukan bahwa kecerdasan verbal, kemampuan manusia untuk menyelesaikan masalah, berpikir kritis dan penalaran abstrak, ternyata merupakan cara unik dan positif untuk memprediksi adanya kecemasan berlebih.

Menurut studi tersebut, seseorang yang punya kecerdasan verbal, ternyata punya kemampuan untuk mempertimbangkan apa yang terjadi di lalu dan akan terjadi di masa depan dengan detil yang luar biasa. Hal inilah yang menyebabkan kecemasan terjadi.
Tidak percaya TuhanMenjadi seorang ateis adalah sebuah pelanggaran nilai-nilai masyarakat, meski hal tersebut tak ada hubungannya dengan perilaku sang ateis kepada sesama manusia. Namun ada 35 penelitian ilmiah yang berkesimpulan bahwa orang yang tidak ber-Tuhan cenderung lebih pintar ketimbang seseorang yang relijius.

Penjelasan yang disampaikan dari sebagian studi tersebut adalah, konsep agama yang dianggap tak rasional oleh masyarakat ateis. Mereka tak menganggap kejadian-kejadian yang terkait agama itu sesuai kaidah ilmiah, tidak terbukti, dan tidak menarik bagi mereka yang bisa menggali lebih banyak tanpa ikatan agama.
 



sumber