Monday 30 November 2015

The Hunger Games: Mockingjay Part 2 (2015) English Subbed

The Hunger Games: Mockingjay Part 2 (2015) 5.00/10 (100.00%) 2 votes
Genre: 2015, USA Movies
Release Date: 2015
Status: TS / None
Cast: Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth
Synopsis: After being symbolized as the "Mockingjay", Katniss Everdeen and District 13 engage in an all-out revolution against the autocratic Capitol.
Keyword: , , ,



Wednesday 25 November 2015

Tag / Riaru Onigokko (2015) English Subbed movie

Tag / Riaru Onigokko (2015)
Genre: 2015, Japanese Movies
Release Date: 2015
Status: English Subtitle
Cast: Reina Triendl, Mariko Shinoda, Erina Mano
Synopsis: Female highs school students, including Mitsuko (Reina Triendl), Keiko (Mariko Shinoda) and Izumi (Erina Mano), become the targets of ghosts with various appearances including a groom with a pig's face and female teacher with a machine gun.
Keyword: , , ,


Tuesday 25 August 2015

EDM ( Electronic Dance Music ) APA SIH??

Kali ini gue akan posting tentang EDM ( Electronic Dance Music ) apa sih?
Apa itu EDM?
Sebelumnya, kita berkenalan dulu dengan jenis musik satu ini. EDM banyak dikenal orang sebagai musiknya orang dugem, atau musik dance, atau juga diketahui sebagai musik yang diproduksi oleh para DJ (disc jockey). EDM atau kepanjangan dari electronic dance music memang berhubungan dengan kehidupan malam, lantai dansa, dan disc jockey (DJ) atau produser musik elektronik. Tapi, ada penjelasan lebih jauh tentang musik elektronik yang selalu menjamur di kalangan remaja di tiap zaman ini.

Electronic dance music adalah produksi musik melalui berbagai instrumen elektronik seperti synthesizer, midi keyboard, turntable, mixer, bass, dan sebagainya. Di masa kini, EDM bahkan bisa diproduksi melalui berbagai aplikasi komputer. Makanya, para DJ dan produser sering tampil dengan menggunakan laptop mereka. Musik-musik yang dihasilkan merupakan gabungan dari berbagai instrument elektronik tersebut.

EDM di tiap zaman
1960s
Ini adalah masa kelahiran musik elektronik. Pada era itu, instrumen elektronik yang dipakai antara lain bass dan beberapa synthesizer. Musik-musik pop dan rock mulai menambahkan instrumen tersebut ke dalam lagu-lagu mereka. Misalnya saja band legendaris The Beach Boys di lagu Good Vibrations (1966).

Artis: EDM memang belum akrab di telinga para pecinta musik pada masa itu. Tapi ada satu produser dari Australia, Val Stephen, yang merilis satu album penuh EDM di era itu. Setelah itu, banyak produser yang mulai memanfaatkan instrumen elektronik walau lebih digunakan untuk mengatasi masalah teknis suara.

1970s
Era ini terkenal banget sebagai kejayaan musik disko. EDM yang terkenal pada masa itu pun merupakan musik elektronik disko. Penyanyi seperti Donna Summer atau band seperti Bee Gees adalah artis disko yang populer di era ini. Mereka mulai menggunakan sentuhan musik elektronik di jaman itu. Enggak cuma musik disko, muncul pula subgenre synthpop yang mulai diminati masyarakat.

Artis: Di era 70an mulai muncul juga band yang berfokus pada musik elektronik dan synthpop yaitu Kraftwerk asal Jerman yang terkenal dengan salah satu albumnya, Autobahn (1974).

1980s
Setelah kepopuleran Kraftwerk di era 70-an, synthesizer pun jadi instrumen musik elektronik yang dominan pada era 80-an. Kemunculan genre alternatif seperti synthpop pun kemudian menggeser eksistensi musik disko 70-an.

Artis: Kraftwerk tetap mempopulerkan EDM mereka di era ini. Selain itu, di era ini juga mulai muncul sebuah budaya DJ dengan DJ-DJ terkenal seperti Larry Levan dan Frankie Knuckles.

1990s
Penggunaan komputer mulai banyak digunakan musik elektronik pada era ini. Dengan perkembangan teknologi dan komputer, membuat semakin banyak orang dapat memproduksi musik elektronik mereka sendiri. Wilayah Eropa terutama Jerman menjadi saksi kemunculan DJ dan produser musik elektronik ternama.

Artis: DJ seperti Paul Van Dyk jadi salah satu nama penting dalam dunia musik elektronik khususnya subgenre musik trance pada era itu. Beberapa musiknya yang terkenal adalah remix lagu Love Stimulation karya Humate dan hit single Paul yang berjudul For an Angel.

2000s
Di era ini, EDM makin berkembang. Mulai muncul juga berbagai sub-genre seperti trap (hip-hop elektronik), dubstep, nu-disco, dan electro house.

Artis: Salah satu artis EDM beraliran nu-disco adalah duo asal Prancis Daft Punk yang namanya mulai terkenal di akhir 1990-an dan awal 2000-an. Beberapa DJ lain yang mungkin namanya udah enggak asing lagi merupakan artis EDM nu-disco dan electro house era ini bahkan hingga sekarang yaitu Calvin Harris, David Guetta, Deadmau5, dan Avicii. Selain itu, ada pula genre trap yang mulai dikenal dengan kemunculan duo DJ Flosstradamus di era 2000-an.


2010s
Sekarang, EDM tetap menjamur. Sub-genre dubstep menjadi semakin dikenal di era ini. Begitu juga dengan electro house kian bermunculan di jaman 2010-an. Genre electro pop pun semakin dikenal masyarakat. Para DJ 2000-an terlihat sering melakukan kolaborasi dengan penyanyi-penyanyi ternama. Misalnya, Calvin Harris berkolaborasi dengan Rihanna dalam lagu We Found Love dan  David Guetta feat. Usher dengan lagu Without You.

Artis: Di awal era ini, dubstep jadi musik yang cukup digemari berbagai kalangan. Apalagi dengan kepopuleran Skrillex dengan yang memproduksi musik dubstep di lagu First of the Year (Equinox).

Zedd adalah DJ asal Jerman yang belum lama ini manggung di Djakarta Warehouse Project 2013. Cowok bernama asli Anton Zaslavski ini punya musik yang enak banget seperti lagu hits-nya Clarity yang berkolaborasi dengan Foxes.

Selain itu, EDM juga kedatangan produser muda asal Inggris yaitu Disclosure. Settle, debut album duo bersaudara Guy dan Howard Lawrence ini bahkan langsung mendapat nominasi Best Dance Album untuk Grammy Awards 2014. (kawankumagz.com)
Electronic Dance Music atau EDM sering disebut oleh anak muda jaman sekarang merupakan genre musik baru, dan itu merupakan kesalahan besar. EDM sendiri merupakan sebuah rumah besar untuk genre-genre musik yang beraliran electronic atau bisa disebut proses pembuatan musiknya 100% menggunakan alat-alat elektronik. EDM sendiri sudah ada cukup lama, yang berkembang terus sejak tahun 1960an. Tahun 1960 merupakan lahirnya musik EDM dan mulai berkembang pada tahun-tahun selanjutnya.
Pada tahun 1970an musik EDM masih menggunakan alat-alat analog seperti Synth, Drum Machine, dll. Pada tahun ini genre yang sangat booming adalah Electronic Disco. Genre ini berkembang di daratan Eropa terutama UK. Lanjut ke tahun 1980, pada era ini para produser mulai menggunakan 100% alat elektronik seperti Synthesiezer, Squencer dan Drum Machine. Genre musik pada tahun 1980 yang sangat populer pada saat itu adalah Nu-Disco.
Pada awal 1990an makin banyak genre-genre lain yang booming, seperti Acid House, Techno, Trance, dan Drum and Bass. Pada saat itu sebutan EDM mulai marak digunakan, akan tetapi sangat sulit bila menyebut EDM adalah sebuah genre karena sebetulnya di dalam EDM ada banyak genre.
Pada tahun 1995 Nervous Records dan Project X Magazine mengadakan sebuah acara dan menggunakan “Electronic Dance Music” sebagai nama acara mereka, karenanya masyarakat Amerika mulai melirik hal tersebut. Di awal tahun 2000, EDM mulai mendapat perhatian lebih di masyarakat Amerika. EDM mulai menjadi sebuah hal yang booming pada saat itu dan melahirkan banyak sub-genres. Genre yang berkembang pesat pada saat ini adalah Trance.
Menurut Ferry Corsten “Trance is the classical music of the future.” Pada tahun 2000 awal hingga akhir tahun 2010 produser sekaligus DJ ber-genre Trance mendominasi polling DJ Mag. Bisa dilihat di website DJMag.com nama-nama DJ besar seperti Tiesto, Paul Oakenfold, Paul van Dyk dan Armin van Buuren silih berganti menempati posisi pertama polling majalah yang memberitakan tentang musik-musik EDM.
Di tahun 2010 David Guetta menggebrak EDM ke arah lebih global atau bisa dibilang menjadi komersil. Pada tahun 2010 ia melakukan kolaborasi dengan artis-artis lain diluar EDM dan hal tersebut terbukti cukup menjual dan menjadikan lagu-lagu pria asal Perancis ini menduduki peringkat #1 di chart Electronic Music di berbagai negara. Dampak besar dari hal ini adalah tersingkirnya Armin van Buuren dari posisi #1 yang telah dia rasakan selama 4 tahun berturut-turut.
Pada 2011 makin banyak genre-genre underground yang muncul kepermukaan seperti Dubstep (Skrillex), Moombathone (Major Lazer dan Dillon Francis), Hardstyle (Headhunterz, Cascada, dll), dan masih banyak lagi. Akan tetapi menurut old generation hal ini malah merusak keaslian genre tersebut. Seperti kita tahu banyak aspek yang dapat kita perhatikan di dalam sebuah lagu, akan tetapi dikarenakan banyak orang berpendapat bahwa yang mereka dengar sekarang sudah bisa dibilang genre-genre yang berkembang tersebut, sering kali orang tidak mengerti keaslian lagu tersebut terhadap genre yang mereka labeli sekarang dan banyak dari mereka menganggap bahwa EDM merupakan genre itu semua.

>>Sekarang kita lanjut pada HATERS<<
Banyak yang gerah beberapa tahun ke belakang ini dengan kedatangan genre musik baru bernama Electronic Dance Music (selanjutnya disebut EDM). Tapi sebaliknya banyak juga yang suka dengan jenis musik ini. Kenapa begitu? Benci karena jenis musik ini begitu populer? Atau karena musik ini tidak enak didengar? Musik kok ada suara mamut lagi nguap sih.
Dave Grohl, dedengkot dari Foo Fighters, ketika menerima Grammy Award di kategori Album Terbaik melalui album “Wasting Light” di tahun 2012 secara tidak langsung telah menyatakan sikap anti-EDM.  Berikut pernyataannya:
“To me, this award means a lot, because it shows that the human element of music is what’s important. Singing into a microphone and learning to play an instrument and learning to do your craft, that’s the most important thing for people to do. … It’s not about being perfect, it’s not about sounding absolutely correct, it’s not about what goes on in a computer. It’s about what goes on in here [your heart] and what goes on in here [your head].”
Win Butler dari Arcade Fire dan Alex Turner dari Arctic Monkeys juga menyatakan hal yang kurang lebih sama maknanya di kesempatan yang berbeda.  Benarkah begitu? Mari coba diurai.
1. EDM itu terdengar sama


edm-sub-genres-li
Penat ya liatnya? Sama. Tapi agar tulisan ini jadi penad memang seyogyanya disisipkan gambar tersebut.
2. EDM itu bukan musik
Oya? Musik elektronik sudah ada dari seratus tahun yang lalu. Jauh sebelum blues atau jazz. Konsepnya sudah dimulai oleh seorang futurist bernama Luigi Russolo dengan Art of Noises-nya. Donna Summer dengan bantuan Giorgio Moroder (iya Giorgio Moroder yang dijadiin judul lagu oleh Daft Punk)) sudah memulainya dengan aliran musik disko di tahun 70an akhir. Tarik ke belakang lagi Kraftwerk sudah memulai musik elektronik di Jerman sana. Maju ke depan di tahun 80an kita tahu new wave (yang banyak didominasi instrumen elektronik) adalah yang menguasai pasar musik. Maju ke depan lagi di tahun 90an kita punya Chemical Brothers, Fatboy Slim atau Tiesto. Mereka semua musik elektronik bukan?
3. EDM dulu tidak sebesar ini.
Mungkin ini salah satu penyebabnya. Musik ini begitu dibenci karena industri ini begitu besar dan sangat rapih pengorganisasiannya. Di tahun 2013 saja industri ini (Even-Driven Marketing banyak orang memparodikan), mengalirkan uang sebanyak lebih dari $6 milyar. Itu artinya Madonna, Bruce Springsteen, dan Roger Waters dikalahkan oleh tiga orang DJ bernama Avicii, David Guetta, dan Zedd secara keseluruhan dari segi pendapatan. Ya faktanya memang begitu. Menyedihkan? Saya tidak tahu. Tapi itu uang yang sangat banyak.
4. EDM itu mengundang pendengarnya memakai narkoba
Banyak yang bilang kalo datang ke perhelatan EDM itu gak asik kalo sadar. Harus ada substansi. Hmm.. Mungkin benar. Tapi bukankah banyak musisi rock dan penggemarnya juga yang “terjerumus” narkoba? Kita juga sering melihat berita di televisi tawuran di perhelatan musik yang biasanya dimeriahkan oleh musisi dangdut. Biasanya para pelaku dalam pengaruh alkohol. Oplosan kebanyakan.
5. EDM itu murahan dan komersil
Mungkin murahan. Mainstream? Ya. Komersil? Itu jelas. Lagu yang paling banyak didengar di Spotify saat ini dipegang oleh Avicii – Wake Me Up. Sudah dengar lagu Coldplay – Sky Full of Stars? Atau coba lihat dan dengar iklan-iklan di televisi lokal saat ini. Banyak iklan yang dihiasi oleh musik dari jenis EDM. Atau yang terbaru coba simak trailer dari film Supernova. Novelnya yang pertama saya suka sekali. Lihat filmnya? Mbuh. Pasti tidak akan sebagus bukunya.
6. DJ itu bukan musisi & tidak membutuhkan bakat untuk memainkan EDM
Mungkin ada benarnya pernyataan ini. Tapi siapa yang peduli? Selama DJ bisa mengajak banyak orang bergoyang, berdansa, memenuhi banyak festival yang diadakan–sebetulnya mereka sudah sukses melaksanakan tugasnya. Mereka mungkin tidak begitu peduli dengan kata seni. Kalau mau liat seni silakan pergi ke museum terdekat. Itu mungkin yang akan mereka bilang. Bakat? Pernah dengar kata punk-rock? Apakah Sid Vicious–salah satu personil dari Sex Pistols–bisa memainkan bass? Apakah para personil The Ramones adalah musisi yang berbakat?
“Jadi anak EDM mana lo? DNB ya? Maen di berapa BPM? Ada tiket DWP lebih gak? Mau dong. Pengen hacep nih, Bruh!” (http://linimasa.com)


Kalau menurut gue sendiri EDM asik dinikmati
kenapa asik? secara tidak langsung musik EDM dengan bit yang campuran bisa memotivasi kegiatan yang sedang gue lakuin, ,membuat gue DANCE!!!!
gue lebih suka music EDM yang ada vocalnya, lyricnya lebih mudah dinikmati lebih enjoy walau dinikmati dalam keadaaan sedih, suka, ceria.
Kebanyakan music EDM berisikan tentang MOTIVASI ini yang paling gue suka.

Lanjut ke List EDM ( Electronic Dance Music ) Favorit gue


1. John Martin - Anywhere For You (Tiësto vs Dzeko & Torres Remix)

 Sebastian Ingrosso, Tommy Trash, John Martin - Reload 

David Guetta & John Martin Love louder 

 


2. Swedish House Mafia - Save The World


Swedish House Mafia - Don't You Worry Child ft. John Martin


 

3. Avicii - Fade Into Darkness
   Avicii - The Nights

Avicii - You Make Me

4. Tiësto - Red Lights
5. Dirty South, Alesso - City Of Dreams ft. Ruben Haze 
6. Zedd - Spectrum  ft. Matthew Koma
7. Krewella - Alive 
8.  Hardwell ft. Mitch Crown - Call Me A Spaceman
9.  Calvin Harris - Bounce ft. Kelis

Calvin Harris - Blame ft. John Newman 

Calvin Harris - Outside ft. Ellie Goulding 

 
10. Major Lazer & DJ Snake - Lean On (feat. MØ)


Untuk sementara itulah review tentang EDM ( Electronic Dance Music ) Favorit gue.
masih banyak sebenarnya, tapi berhubung gue ngantuk ane tampilin koleksi di HDD gue.
 bagi yang mau share info tentang EDM ( Electronic Dance Music ) silahkan 
dan yang terakhir inilah list EDM ( Electronic Dance Music ) yang gue punya di hardisk
  UNTUK YANG MAU BAGI INFO YANG LAGU YANG BELUM ADA DI HDD gue silahkan,, dengan senang hati gue langsung cari lagunya